Almasih Sang Kalimatullah

By zoelife 12 Jan 2018, 06:37:34 WIB Kristologi
Almasih Sang Kalimatullah

Berulang kali saya harus menjelaskan sosok Yesus pada beberapa teman Kristiani sendiri yang memang belum memahami sepenuhnya akidah iman Kristen tentang Yesus Kristus (aqidah al-masihiyyin fi al-Masih). Dalam hal ini terkait keberadaanNya sebelum inkarnasi (tajassud) ataupun tentang kemesiasanNya seperti yang dinubuatkan dalam Kitab Tanakh (al-Taurat, kitab para anbiya dan kitab Zabur). Pada sebagian saudara Kristiani memang ada kecenderungan, “…yang penting hidup menaaati firman Allah dan tidak perlu susah-susah belajar teologi”. Padahal sikap beriman yang berat sebelah ini, sebab hanya menekankan aspek praksis (right action), akan membuat kekristenan seseorang tidak siap menghadapi realita pluralitas agama di sekelilingnya.

Karena itu secara ideal, antara praksis (right action) dan orthodoksi (right belief) haruslah sama-sama ada dalam keberimanan seorang kristiani. Dengan demikian, umat dapat menghidupi secara utuh iman kristianinya. Kembali lagi terkait sosok Almasih, ada seorang teman yang berdiskusi hangat dengan saudara muslimnya terkait gelar Sang Firman (كلمة الله) yang disematkan pada Yesus. Teman kristiani ini sendiri kurang begitu memahami makna dan latar belakang gelar tersebut. Sehingga diskusinya dengan teman muslim sedikit mengalami kendala dalam hal kebahasaan maupun konteks teologisnya yang semula dari gelar tersebut.

Harus dipahami oleh umat kristiani sendiri, bahwa sebutan Sang Firman bagi Yesus seperti yang dinyatakan oleh Yohanes melalui wahyu ilahi, menunjuk pada hakekat atau eksistensi Yesus dibalik sosok kemanusiaanNya. Dalam memandang Yesus, iman Kristen mula-mula tidak melihat pada keberadaan jasmaniNya saja sebagai putra Maria (Ibn Maryam), tetapi pra-adaNya sebagai Sang Firman (Kalimatullah) yang kemudian lahir sebagai manusia (Nazala min as-sama’ wa tajassada min Ruh al-Qudus).

Dalam keberadaanNya sebagai Sang Firman inilah, secara logis dipahami Ia bersifat Ilahi. Tentunya dalam konteks monoteisme Yahudi yang ketat, tidak ada satu makhluk pun yang berhak dan boleh menyandang sifat-sifat ilahi, sebab mereka memang makhluk (Kel 20:3). Karena itu, nubuatan-nubuatan dalam Perjanjian Lama tentang sosok Mesias/Almasih yang Ilahi (Divine Messiah) haruslah dipahami sebagai bentuk penyataan diri Allah sendiri pada umatNya dan seluruh manusia (1 Tim3:16).

Satu hal lagi jangan dilupakan bahwa kedua belas murid Isa Almasih adalah orang Yahudi yang sejak kecil sudah dididik dalam akidah dan hukum agama Yahudi. Sehingga mereka sendiri memahami bahwa Yesus yang adalah Mesias Ilahi, yang kemudian setelah kebangkitanNya disapa oleh Thomas: “… Rabbi wa ilahiy” (Ya Tuhanku dan Ilahku – Yoh 20:28), tidak bertabrakan dengan monoteisme Yahudi, sebab Yesus bukanlah ilah lain selain Allah, sebaliknya Ia adalah puncak pewahyuan diri Allah sendiri.

Terkait makna teologis gelar Sang Firman (Kalimatullah) bagi Yesus, secara khusus dalam relasiNya dengan Sang Bapa (Wujud Allah), saya ingin mengutip tulisan Baba Shenouda III dalam bukunya: “Lahut Al-Masih”, hal 9

و مادام المسيح هو عقل الله الناطق, اذن فهو الله, و اذن فهو ازلي , لان عقل الله كائن في الله منذ الازل. واذن فهو غير المخلق. لذلك لما تجسد , راينا الله فيه. لم يره احد قط (يو ١٨:١). أي لم يره أحد في لاهوته. ولكنه لما تجسد, لما ظهر في الجسد (١ تى:١٨:٣) رأيناه في هذا الجسد.

Wa madama al-Masih huwa ‘Aql Allah an-nathiq, idzan fa huwa Allah, wa idzan fa huwa azali, liana ‘aql Allah ka’inu fil-lahi mundzu al-azal. Wa idzan fa huwa ghayr al-makhluq. Li dzalika lamma tajassada, ra’aina Allah fihi. Lam yarohu qath (Yoh 1:18). Ay lam yarohu ahadun fi lahutih. Wa lakinnahu lamma tajassada, lamma zhoharo fi al-jasad (1Tim 3:16) ra’ainahu fi hadza al-jasad.

Artinya:

“Adapun karena Kristus adalah Pikiran Allah, maka Ia adalah Allah sendiri dan tentunya Ia juga kekal. Sebab Pikiran Allah berdiam dalam Dzat Allah sejak kekekalan. Karena itu, Ia tidak diciptakan dalam hakekatNya sebagai Firman (ghayr al-makhluq)…. Sebab itulah ketika Sang Firman menjadi manusia (tajassud), kita melihat Allah di dalam diriNya. Dikatakan dalam Kitab Suci, “ Tidak ada seorangpun yang melihat Allah” (Yoh 1:18), yang dimaksud adalah tidak ada seorangpun yang melihatNya dalam Wujud IlahiNya. Namun melalui inkarnasi Sang Firman, ketika Ia menyatakan diri dalam wujud manusia Yesus(1 Tim 3:16), kita melihatNya dalam diri Yesus Kristus, Firman yang mendaging”.

Penjelasan diatas sudah cukup menjelaskan posisi iman Kristen terkait sosok Yesus Kristus. Bahwa dari sudut pandang iman Kristen berdasarkan Kitab Suci, sebutan Sang Firman bagi Yesus tidak bermakna eksistensi Yesus disebabkan oleh firman Allah, dengan lain kata Yesus sepenuhnya makhluk. Ataupun seperti keyakinan bid’ah Saksi-saksi Yehuwah, sebutan Firman menunjuk pada keberadaan Yesus sebagai “penyambung lidah” Allah, yang tentu tidak ada bedanya dengan nabi-nabi yang lain. Bagi Iman Kristiani, Yesus Firman Allah bermakna Ia adalah PEWAHYUAN DIRI ALLAH sendiri dalam wujud manusia. Melalui pribadi Yesus, Allah hadir secara riil dalam kehidupan umatNya. Ia yang Maha Tinggi dan tak terjangkau, kini berkenan bersentuhan dengan kefanaan.

Hal ini akan bertambah jelas lagi kalau kita melihat konteks asli penggunaan gelar Firman bagi Yesus dalam lingkungan Yahudi abad pertama. Istilah Logos/Kalimatullah/Firman (Yun) yang digunakan Yohanes dalam prolog Injilnya tersebut bukanlah sesuatu yang sama sekali baru bagi orang Yahudi pada saat itu. Mereka sudah mengenal istilah tersebut dari Targum (Terjemahan PL dalam bahasa Aram), yang dalam bahasa Aram terbaca: Memra (מימרא). Dalam Targum, untuk menjaga transendensi Allah maka ketika Allah digambarkan dengan ungkapan-ungkapan antropomorfis, maka nama Allah dalam bahasa Ibrani yang tertulis dalam catur aksara suci (YHWH) diterjemahkan menjadi Sang Memra. Kita dapat melihat misalnya dalam Kejadian 3:8 terjemahan LAI dari naskah masoretik:

“ Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk…”

Targum Onkelos menerjemahkan ayat ini sebagai berikut:

וּשְׁמָעוּ יָת קַל מֵימְרָא דַּיְיָ אֱלֹהִים מְהַלֵּךְ בְּגִינְתָא לִמְנַח יוֹמָא

Artinya:

“Dan ketika mereka mendengar suara The Word of The Lord (Memra d’yeya) berjalan di taman pada sore hari”

Dalam ayat diatas kita melihat bahwa bacaan TUHAN ALLAH (YHWH Elohim) dalam teks Ibrani diterjemahkan menjadi Memra d’yeya/ The Word of God dalam Targum. Mengenai hal ini, Risto Santala menulis dalam bukunya: The Messiah in The Old Testament, hal 90

“Of special note in these passages from the targums is that often the Memra seems to be identified with the name of God: “The Lord’s Memra will be my God (Gen 28:21)”

Jelas berdasarkan data diatas, ungkapan Memra of The Lord dalam Targum menunjuk pada Allah sendiri. Latar belakang teologis inilah yang ditampilkan oleh Yohanes dengan baik dalam Injilnya. Berdasarkan wahyu ilahi, Yohanes hendak menyampaikan pesan bahwa Yesus Kristus Sang Mesias adalah pernyataan diri YHWH sendiri. Ia tidak secara vulgar menyatakan : “ Dan YHWH menjadi manusia”. Sebaliknya secara halus, sesuai dengan latar belakang keyahudiaanya, ia menyatakan: “Dan Firman itu menjadi manusia”. Setiap orang Yahudi pada jaman itu akan langsung menangkap maksud Yohanes dengan ungkapan tersebut, bahwa Yesus Kristus adalah pewahyuan diri YHWH sendiri. Ya, Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Inilah keyakinan Kristen berdasarkan Tanakh(PL) dan Brit Chadashah (PB).

 

Salam Kasih Dalam Kristus

-ZoeLife-

 

 

 

 

 




Write a comment

Ada 2 Komentar untuk Berita Ini

  1. Tubir Idanawki 12 Jan 2018, 22:04:49 WIB

    Almasih Sang Kalimatullah

    Denis 17 Agu 2018, 14:24:33 WIB

    Kalo umat Kristen di Timteng bukannya manggil Yesus jadi Yasu'a?

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Komentar Terakhir

  • Jesusprophet

    Kredo 1:Mereka=subjek,mengenal=predikat,Engkau satu satunya Allah yang benar=objek+keterangan ...

    View Article
  • Denis

    ???? ????? Yeshua haMashiach Yeshua sang Mesias ?? ????? Ben Elohim Putra Elohim ?? ...

    View Article
  • Sony

    shalom..Mohon berkenan kami dikirimi artikel via email kami, Trimakasih Tuhan ...

    View Article

Video Terbaru

View All Video