En arche

By zoelife 04 Jun 2019, 17:59:04 WIB Kristologi
En arche

EN ARCHE EN HO LOGOS

Sekalipun gereja yang am sudah menegaskan, ingat, menegaskan dan bukan menciptakan ajaran baru tentang keilahian Yesus pada tahun 325 Masehi melalui konsili Nicea, seperti yang kerapkali dituduhkan dalam tulisan-tulisan polemis kurang cerdas, tetapi masih saja ada kelompok atau orang tertentu yang meragukan, menyalahpahami dan mempertanyakan tentang keilahian Yesus dan ajaran Ketritunggalan Allah.

Tentu hal-hal diatas perlu ditanggapi sewajarnya oleh umat Kristen. Bukan karena semangat membela Yesus, sebab justru Dialah Sang Pembela umatNya. Namun lebih merupakan bentuk pertanggungjawaban iman sebagai pengikut Kristus untuk memberikan kesaksian. Terlebih akidah tersebut berkaitan dengan akidah keselamatan (al-khalash/salvation) iman Kristen.

Seperti yang sudah sering saya nyatakan dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya, bahwa kita membutuhkan Juruselamat yang bertabi’at manusia sekaligus ilahi. Bertabi’at manusia sehingga mampu menjadi tebusan bagi manusia, sebab hukum penebusan Ilahi mensyaratkan kematian manusia sebagai harga tebusan yang setimpal untuk dikembalikannya hak kehidupan manusia yang sudah hilang akibat dosa ( Kej 2:17; Roma 6:23; Imamat 17: 11). Namun sekaligus bertabi’at Ilahi agar Ia mampu memberikan kembali kuasa kehidupan bagi manusia yang sudah takluk pada kematian, Iblis dan dosa).

Karena itu dalam iman Kristen, akidah tabi’at kemanusian dan keilahian Kristus sama pentingnya karena berkaitan erat dengan keselamatan. Keduanya harus dimengerti, diyakini dan dihidupi dalam penghayatan kristiani.

Pahami Hakikat Yesus: The Incarnate Word Of God (Kalimatullah al-Mutajassid)

Salah satu sebab utama kegagalan kalangan non Kristen memahami pribadi Yesus adalah tidak dipahaminya dengan baik hakikat Yesus secara utuh. Biasanya yang disoroti hanya pada aspek kemanusiaanNya saja, tetapi keilahianNya tidak. Padahal seperti yang saya katakan diatas, keduanya sama pentingnya dalam keyakinan Kristen sebab demikianlah yang diwartakan dalam Kitab Suci (Alkitab al-Muqaddas).

Berikut hakikat Yesus seperti yang dinyatakan dalam wahyu suci Injil Yohanes 1:1

Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος, καὶ ὁ Λόγος ἦν πρὸς τὸν Θεόν, καὶ Θεὸς ἦν ὁ Λόγος.

En arkhe en Ho Logos, kai Ho Logos en pros ton Theon, kai Theos en Ho Logos

Artinya:
“Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah”

Pernyataan diatas mengandung kebenaran yang sangat dalam dan luar biasa tentang Yesus Kristus. Hakikat Yesus yang asali dinyatakan secara terbuka didalamnya, seperti kesaksian Eusebius, bahwa rasul Yohanes yang dipimpin oleh Roh Kudus (Irsyadun min ar-Ruh), telah menulis sebuah Injil Ruhani (Kataba Injilan ruhiyyan). Maksudnya, berbeda dengan ketiga Injil sebelumnya yang berfokus pada kesejarahan Sang Almasih, Yohanes menekankan hakikat diri Yesus yang sesungguhnya dibalik tabi’at kemanusiaanNya.

Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas panjang lebar latar belakang teologis terkait terminologi Logos/Kalimatullah yang digunakan oleh Yohanes. Anda bisa membacanya dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya. Sekedar menyinggung saja, latar belakang ungkapan tersebut jelas berasal dari Perjanjian Lama tentang Dabar YHWH/Firman Allah atau Memra YHWH yang merupakan pewahyuan diri Allah pada umatNya. Jadi Yesus Sang Logos/Kalimatullah artinya Yesus itulah puncak pewahyuan diri Allah pada umat manusia, seperti yang sudah dinubuatkan dalam kitab nabi-nabi.

Mari kita kembali dalam pernyataan Injil Yohanes 1:1. Kalau kita memperhatikan dalam ayat pertama tersebut, Rasul Yohanes mengulang tiga kali kata Logos yang menunjuk pada hakikat Yesus sebelum inkarnasiNya (tajassud). Tujuannya bukan hanya untuk menyatakan hakikat Yesus, tetapi juga untuk mengoreksi bahkan melawan ajaran sesat saat itu yang mencoba menyelewengkan kemurnian akidah Kristen.

Berikut penjelasan singkat masing-masing klausa:

Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος,

En arkhe en ho Logos

Artinya:
Pada mulanya Sang Firman ada

Para mufassir sepakat, ungkapan; Pada mulanya (en arkhe) menggemakan kembali apa yang dinyatakan dalam ayat dan pasal pertama Kitab Kejadian (Sefer Bereshit).

בראשית ברא אלהים את השמים ואת הארץ
Bereshit bara Elohim et hasysyamayim we et ha arets

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”

Dalam Septuginta, terjemahan PL dalam bahasa Yunani yang juga digunakan oleh umat Kristen perdana, ungkapan bereshit juga diterjemahkan en arkhe.

Melaluinya ingin dinyatakan fakta bahwa sejak awal mula penciptaan, Logos/Kalimatullah itu sudah ada. Terbukti dalam Kejadian pasal 1 ayat 3 dinyatakan: Wayyomer Elohim, yang artinya: Berfirman Allah… Kalau Allah dikisahkan sedang berfirman, berarti Ia memiliki Firman/Pikiran Ilahi dalam diriNya sebagai asal dari perkataan Allah. Itulah yang dimaksud dengan ungkapan Logos dalam Injil Yohanes 1:1.

Pada awal mula, ADA Firman. Kata kerja “Ada” dalam teks Yunani digunakan kata : ἦν (en), bentuk imperfek indikatif ketiga tunggal dari kata eimi. Kata kerja imperfek kontinyu ini menunjukkan bahwa Logos/Kalimatullah bukan hanya dinyatakan ADA di masa lampau atau jaman kekekalan sebelum masa penciptaan, tetapi Logos/Kalimatullah TERUS ADA sampai hari ini, ketika Injil Yohanes ditulis bahkan sampai selama-selamanya sebab Ia kekal.

Jadi klausa pertama tersebut hendak menyatakan kekekalan Logos yang sudah ada sejak awal. Seperti yang dinyatakan dalam penciptaan langit dan bumi, yang melalui Logos itulah Allah menciptakan segala yang ada

Kemudian dalam klausa kedua dinyatakan:

καὶ ὁ Λόγος ἦν πρὸς τὸν Θεόν

Kai ho Logos en pros ton Theon

"Dan Firman itu ADA bersama-sama Allah"

Bila klausa pertama hendak menyatakan kekekalan dari Logos, klausa kedua hendak menyatakan kesatuan atau kemelekatan Logos dengan Allah. Ini dapat terlihat dari preposisi: πρὸς, yang bermakna pada, dengan atau dihadapan ; face to face with God, yang memiliki nuansa kesejajaran antara Allah dan Logos.

Antara Allah dan FirmanNya bisa dibedakan, namun keduanya memiliki eksistensi yang sejajar, setara… antara Allah dan LogosNya tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi. Ingat, karena Allah itu bukan eksistensi yang bersifat materi, maka ungkapan ini juga jangan dipahami secara materi dalam ruang dan waktu tertentu.

Kemudian untuk menekankan keesaan Allah dan LogosNya (monoteisme), ditutup dengan ungkapan dalam klausa terakhir:

καὶ Θεὸς ἦν ὁ Λόγος.

kai Theos en Ho Logos

"Dan Sang Firman adalah Allah"

Klausa ini yang diselewengkan maknanya oleh Saksi-Saksi Yehuwa, yang menerjemahkan ayat ini menjadi:
"Dan Firman itu suatu allah"

Menurut Saksi Yehuwah, karena kata theos/Ilah tidak menggunakan kata sandang, berarti bukan Ho Theos, yang menurut mereka adalah Allah Sang Bapa. Jadi Yesus bukan Allah sejati itu, tetapi suatu allah/ilah. Sebelum membantah secara gramatika, keberatan teologis kita jelas, kalau Logos hanya suatu allah dan bukan Allah, lalu Allah ada berapa? Bukankah Kitab Suci jelas menyatakan bahwa Allah itu Esa.

Jadi penerjemahan saksi yehuwah justru tidak sesuai dengan ketauhidan yang selama ini dipegang teguh oleh umat Kristen.
Kedua, secara gramatika, penerjemahan: Firman suatu allah adalah salah sama sekali. Apalagi bila diterjemahkan: Firman bersifat ilahi. Artinya Dia hanya memiliki kualitas-kualitas ilahi, tetapi Logos bukanlah Allah. Penerjemahan ini juga salah sebab dalam klausa ketiga diatas kata theos merupakan kata benda dan bukan kata sifat. Dalam bahasa Yunani, kata sifat ilahi adalah: θείας/Theias, yang jelas tidak digunakan dalam ayat diatas.

Silahkan diperhatikan bahwa subyek dalam klausa ketiga tersebut jelas adalah Sang Firman dengan kata sandang: Ho Logos dan theos merupakan predikat nominatif. Bila Theos dalam klausa tersebut diberi kata sandang justru akan jatuh pada pemahaman Sabelian yang menyamakan begitu saja antara Allah dan FirmanNya. Yang secara hipostasis terbedakan, tetapi tidak terpisahkan dalam wujud. FirmanNya bereksistensi dalam diri Allah yang Esa.

Berikut bila klausa diatas ditulis menurut ajaran Sabelian :
Kai Ho Logos en Ho Theos: Dan Sang Firman itu adalah Sang Allah.

Dalam klausa kedua, Logos eksis bersama Ton Theon (Theos menggunakan kata sandang dalam kasus akusatif). Ini menunjuk Sang Bapa sebagai Sumber Keilahian dimana Firman dan Ruh berasal dan berdiam. Sehingga bila dalam klausa ketiga Yohanes menggunakan lagi kata sandang untuk Theos, maka akan mengaburkan distingsi antara Allah dan FirmanNya, yang akan mengakibatkan munculnya pengajaran bahwa Sang Bapa mati diatas salib.

Sebaliknya, bila penyusunan kalimatnya sebagai berikut:
Kai Ho Logos en Theos (Dan Sang Firman adalah suatu allah), maka akan jatuh dalam politeisme seperti pemahaman Arius dikemudian hari dan juga saksi yehuwah. Maka tepatlah berdasarkan ilham ilahi, Rasul Yohanes menulis: Kai theos en Ho Logos (Dan Firman adalah Allah).

Maksudnya yang ingin ditekankan Yohanes adalah jati diri dan hakikat dari Firman itu APA. Seperti APA ALLAH, demikianlah FIRMAN itu.
Itulah yang dinyatakan dalam pengakuan iman Nikea: مساوٍ للآب في الجوهر (musawin li al-Ab fi al-Jauhar/Sehakikat dengan Bapa dalam DzatNya). Dala ungkapan teolog Kristen Arab, Almasih dalam hakikatNya sebagai Logos : المسيح يتصف بجميع صفات الله (Almasih yattashifu bi jami’ shifat Allah), Kristus memiliki seluruh sifat Allah dalam hakekatNya sebagai Kalimatullah.

Inilah makna pernyataan Yohanes: Dan Firman itu adalah Allah. Kalimatullah itu adalah Allah sebab Ia memang berasal dan berdiam dalam diri Allah. Melalui pernyataan ilahi ini, kemurnian ketauhidan Kristen dinyatakan. Sebab bila ada sosok theos lain selain Ho Theos, lalu dimanakah letak keesaan Allah.

Salam kasih dalam Kristus

Zoelife




Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Komentar Terakhir

  • Jesusprophet

    Kredo 1:Mereka=subjek,mengenal=predikat,Engkau satu satunya Allah yang benar=objek+keterangan ...

    View Article
  • Denis

    ???? ????? Yeshua haMashiach Yeshua sang Mesias ?? ????? Ben Elohim Putra Elohim ?? ...

    View Article
  • Sony

    shalom..Mohon berkenan kami dikirimi artikel via email kami, Trimakasih Tuhan ...

    View Article

Video Terbaru

View All Video