Artikel Terkait

• Selamat Merayakan Nuzul Kalimat Allah0
• Doa Yang Berkenan Pada Allah0

Artikel Populer

• Spiritual Warfare
• En arche
• Selamat Merayakan Nuzul Kalimat Allah
• Apa Saja Pokok Ajaran Kristen?
• Almasih: Al-Quddus wa al-Barr
• Pancasila Dalam Sorotan Kitab Suci
• Dari Perayaan Paskah (Chag Ha Pesakh) sampai Perayaan Roti tak Beragi (Chag Ha Matsot)
• Almasih El Nose (Forgiving God)
• The Sonship of Jesus Christ
• Jesus The Word of God: Tanggapan Atas Tuduhan Sanihu Munir tentang Logos Neo Platonisme-Philo da

Iman Yang Mandiri

Kerap kali kondisi iman kita dipengaruhi dan ditentukan oleh orang-orang di sekitar kita. Kalau mereka mendukung kita, iman kita meroket karena merasa didukung. Tetapi bagaimana kalau orang-orang yang kita anggap dekat dengan kita ternyata justru berbalik dari kita. Masihkah kita memiliki iman kepada Tuhan?

Saya melihat Daud adalah seorang yang imannya tidak dipengaruhi oleh orang lain. Entah ia mendapat dukungan atau tidak. Pada peristiwa di Ziklag misalnya. Saat orang Amalek menghancurkan Ziklag ketika Daud tidak ada disana dan mereka menawan semua anak-anak dan istri orang-orang yang selama ini setia mengikuti Daud, tiba-tiba mereka ingin melempari Daud. Mereka berubah sikap terhadap Daud. Dalam kondisi seperti itu, apa yang dilakukan Daud?

Dicatat dalam 1 Samuel 30:6b:
"... Tetapi Daud MENGUATKAN kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Dalam teks Ibrani, kalimat diatas tertulis:

וַיִּתְחַזֵּק דָּוִד בַּיהוָה אֱלֹהָֽיו
"....wayyitkhazzeq David ba Hashem Elohaw"

Kata kerja MENGUATKAN dalam teks Ibrani diatas menggunakan bin'yan Hiithpael Imperfek orang ketiga tunggal laki-laki dari kata kerja : Khazaq/חזק. Bin'yan hithpael adalah bentuk kata kerja yang menyatakan suatu perbuatan refleksif, yakni suatu perbuatan yang dilakukan oleh subyek kepada dirinya sendiri.

Yitkhazzeq Dawid... Daud (terus) menguatkan dirinya sendiri. Tidak ada orang lain yang mendukung Daud. Tidak masalah... Imannya mandiri. Ia TERUS MENERUS MENGUATKAN DIRINYA SENDIRI untuk percaya pada Tuhannya.
Dan Kitab Suci memberi kesaksian bahwa sikap Daud tidak sia-sia. Allah membelanya.

Bagaimana dengan kita?

Salam Kasih Dalam Kristus

--Zoelife--